Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Surat Al-Anbiya Ayat 30. Kata al-fatq pada ayat ini berarti 'pemisahan', yaitu pemisahan bumi dari langit yang sebelumnya menyatu. Ini pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Ada beberapa teori yang dapat mengungkap sejumlah gejala berkaitan dengan hal Selaintulisan arab dan latin surat Al Anbiya', dilengkapi juga dengan terjemahan dari masing-masing ayat. Al Anbiya' merupakan surah ke-21 dalam al-Qur'an dan terdiri dari 112 ayat. Artinya: Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. AlQur'an Surat Yasin Ayat ke-30 dan Terjemahan Bahasa Indonesia. Doa Hujan Deras Beserta Artinya, Berikut Amalan yang Bisa Dikerjakan. Doa Khataman Alquran, Begini Keutamaan dalam Menunaikannya Rasulullah, Perlu Diteladani. Asmaul Husna Beserta Arti, Lengkap dengan Keutamaannya. Niat Puasa Senin Kamis, Lengkap Latin, Arti Beserta Doa Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Menyambut Pembaca dengan Penuh Kebahagiaan Hello Readers! Selamat datang di artikel yang membahas tentang Surat Al Anbiya Ayat 30 dan artinya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang membuat kita merasa lelah dan putus asa. Namun, dengan membaca ayat suci Al-Quran, kita dapat menemukan kekuatan dan hikmah untuk menghadapi setiap rintangan yang ada. Mari kita bersama-sama mempelajari arti dari ayat 30 di dalam Surat Al Anbiya dan bagaimana ayat ini dapat memberikan inspirasi bagi kehidupan kita. Mempelajari Ayat Suci Al-Quran Sebagai umat Muslim, membaca ayat suci Al-Quran adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Namun, tidak hanya sekedar membaca, kita juga harus memahami arti dari setiap ayat yang terkandung di dalamnya. Salah satu ayat yang memiliki makna yang dalam dan dapat memberikan inspirasi bagi kehidupan kita adalah ayat 30 yang terdapat di dalam Surat Al Anbiya. “Dan Kami jadikan segala sesuatu di bumi untuk menjadi hiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang lebih baik perbuatannya.” QS. Al Anbiya 30 Ayat ini menyatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu di bumi sebagai hiasan dan sebagai ujian bagi manusia. Setiap makhluk memiliki peran dan tujuan masing-masing, dan manusia diberikan kebebasan untuk memilih tindakan mereka. Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan ujian dan tantangan, namun dengan keyakinan dan iman yang kuat, kita dapat melewatinya dengan baik. Menemukan Hikmah dalam Kehidupan Ayat 30 dalam Surat Al Anbiya memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengalami berbagai cobaan dan ujian yang membuat kita merasa lelah dan putus asa. Namun, dengan membaca ayat suci Al-Quran dan memahami artinya, kita dapat menemukan hikmah dan inspirasi untuk terus berjuang dan tidak menyerah. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan keindahan dan kebesaran alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Dalam setiap detik kehidupan, kita dikelilingi oleh keindahan alam yang luar biasa, dan kita harus bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita. Menghadapi Tantangan dengan Iman yang Kuat Hidup ini memang penuh dengan tantangan dan ujian, namun dengan iman yang kuat dan keyakinan yang teguh, kita dapat menghadapinya dengan baik. Ayat 30 dalam Surat Al Anbiya mengingatkan kita untuk selalu bersabar dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Setiap ujian yang kita hadapi adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, dan kita harus memilih tindakan yang baik dan benar. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak merasa terlalu puas dengan keadaan yang ada, namun selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Kita harus terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi orang lain. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang Surat Al Anbiya Ayat 30 dan artinya. Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk memahami makna dan tujuan dari kehidupan, serta untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam setiap ujian dan tantangan yang kita hadapi, kita harus selalu memiliki iman yang kuat dan keyakinan yang teguh agar dapat melewatinya dengan baik. Mari kita semua belajar dari ayat suci Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan kita. Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya Terima kasih sudah membaca artikel ini, Readers! Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kehidupan kita. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya! أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ Arab-Latin A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnArtinya Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Al-Anbiya 29 ✵ Al-Anbiya 31 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 30 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari beragam mufassirun mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 30, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaApakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya merupakan suatu obyek yang saling menyatu, tanpa ada pemisah antara keduanya? Maka Tidak ada hujan dari langit dan tidak ada tanaman dari muka bumi. Kemudian Kami memisahkan keduanya dengan Kuasa Kami. Dan Kami turunkan hujan dari langit dan Kami keluarkan tanaman dari dalam tanah, serta Kami menjadikan segala sesuatu hidup dari air. Apakah orang-orang yang ingkar itu tidak mau beriman, lalu mengimani apa yang mereka saksikan dengan menghususkan ibadah bagi Allah saja?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram30. Dan apakah orang-orang yang kafir kepada Allah itu belum mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, tidak ada celah dan ruang di antara keduanya yang bisa dilalui turunnya air hujan, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan menjadikan segala makhluk berupa hewan dan tumbuhan berasal dari air yang turun dari langit ke bumi. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran darinya, dan beriman kepada Allah semata?!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah30. Allah menegur orang-orang kafir yang tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah “Tidakkah mereka mengetahui langit dan bumi dahulu adalah sesuatu yang menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya. Dan Kami jadikan air sebagai asal seluruh makhluk hidup dan sebab dari kehidupan; apakah mereka tidak beriman kepada ayat-ayat kauniyah ini yang menjadi petunjuk atas keesaan Allah?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah30. أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui Yakni tidakkah mereka memikirkan dan mengetahui. أَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًاbahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud adalah bahwa dahulu langit-langit hanyalah satu kemudian dipisahkan; begitu juga bumi-bumi. Pendapat lain mengatakan bahwa dahulu langit dan bumi merupakan benda yang satu yang saling menempel. فَفَتَقْنٰهُمَا ۖ kemudian Kami pisahkan antara keduanya Yakni Kami pisahkan keduanya. وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖDan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup Yakni Kami hidupkan seluruh makhluk hidup dengan air yang Kami turunkan dari langit atau dengan air yang di lautan. Hal ini meliputi hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dan maknanya adalah air merupakan sebab kehidupan segala makhluk hidup yang ada di bumi. أَفَلَا يُؤْمِنُونَMaka mengapakah mereka tiada juga beriman? Padahal tanda-tanda dari Allah telah cukup untuk menjadikan mereka beriman.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah30. Apakah orang-orang kafir dan musyrik yang menyekutukan Allah dengan tuhan lain tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu merupakan dua hal yang melekat menjadi satu satuan. Kemudian Kami memisahkan keduanya dan memberi jarak satu sama lain dengan gumpalan udara. Dan Kami ciptakan setiap sesuatu berupa hewan, tumbuhan dan makhluk lain selain keduanya dari air. Apakah mereka tetap tidak membenarkan kekuasaanKu dan keesaanKu?!📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah orang-orang kafir itu tidak melihat} mengetahui {bahwa langit dan bumi, keduanya dahulu menyatu} menyatu tidak ada pemisah di antara keduanya {kemudian Kami memisahkan keduanya} Kemudian memisahkan keduanya dengan udara {dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka apakah mereka tidak berimanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H30. Apakah mereka yang kafir terhadap Rabb mereka dan mengingkari pengikhlasan ibadah bagiNya tidak menyaksikan sebuah obyek kasat mata yang akan mengantarkan mereka menuju keyakinan bahawa Allah, Dia-lah Rabb segala sesuatu, Dzat Yang Maha Terpuji, Dzat Yang Mahamulia dan Dzat yang disembah semata. Dengan menyaksikan langit dan bumi, maka mereka akan menjumpainya dalam keadaan “suatu yang padu,” bagian ini langit tidak terlihat adanya mendung maupun hujan. Sementara itu, bagian yang lain bumi terlihat diam mati, tanpa tumbuh-tumbuhan padanya. “Kemudian Kami pisahkan,” langit dengan hujan dan bumi dengan tumbuhan. Bukankah Dzat yang menciptakan mendung di langit, setelah kondisi cuaca cerah tanpa ada awan-awan tipis, dan menempatkan air yang deras di dalamnya, kemudian menghalaunya menuju daerah yang mati, yang penjuru-penjuru wilayahnya sudah penuh dengan debu dan airnya sudah semakin menipis, selanjutnya Dia menurunkan hujan di tempat itu, sehingga tanah menjadi bergoyang dan begerak serta berkembang dan menumbuhkan tanaman indah dari setiap jenisnya, yang beragam bentuk dan manfaatnya, bukankah demikian itu merupakan petunjuk bahwa Dia-lah Dzat yang Mahabenar, sedangkan selainNya merupakan sesembahan yang batil. Dia-lah Dzat Yang Menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia-lah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Karena itu, Allah berfirman, “Maka mengapa mereka tiada juga beriman,” dengan keimanan yang benar, tanpa diselipi unsur keraguan dan kesyirikan. Kemudian Allah menyebutkan sejumlah dalil cakrawala seraya berfirman,📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 30 Ada pula yang mengartikan dengan “melihat,” yakni apakah orang-orang kafir tidak melihat bahwa langit dan bumi keduanya sama-sama rekat tidak terbelah, kemudian Kami belah langit sehingga menurunkan hujan, dan Kami belah bumi sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan…dst.” Bukankah yang mengadakan awan di langit yang sebelumnya bersih tanpa gumpalan dan menyimpan di dalamnya air yang banyak, lalu diarahkan ke negeri yang mati yang sebelumnya kering dan berhamburan debu, kemudian diturunkan hujan sehingga tumbuh berbagai tanaman dengan beraneka macam menunjukkan bahwa Allah adalah yang hak dan selain-Nya batil, dan bahwa Dia mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan bahwa Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Yakni lalu Kami jadikan langit berjumlah tujuh, dan bumi pun tujuh. Atau maksudnya, dibelah langit yang sebelumnya tidak menurunkan hujan menjadi dapat menurunkan hujan, dan dibelahnya bumi yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkan, menjadi dapat menumbuhkan. Dengan iman yang benar tanpa ada keraguan dan kemusyrikan di dalamnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 30Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian kami pisahkan antara kedua-Nya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; 'kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup' maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah'"31. Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah berbagai penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 30 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Sering Dikunjungi Ada banyak materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Qadr, Adh-Dhuha, Al-A’la, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Yusuf 28. Juga Seribu Dinar, An-Naba, Al-Isra 32, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan. Al-QadrAdh-DhuhaAl-A’laAl-FalaqAl-Hujurat 13Yusuf 28Seribu DinarAn-NabaAl-Isra 32Al-FatihahAl-KafirunDo’a Setelah Adzan Pencarian surat al mursalat latin, surah al baqarah ayat 275, surat yasin lengkap, ab basa, al baqarah ayat 165 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ وَأَسَرُّوا۟ ٱلنَّجْوَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ هَلْ هَٰذَآ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ ۖ أَفَتَأْتُونَ ٱلسِّحْرَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَ Arab-Latin Lāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụnArtinya lagi hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia jua seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?" Al-Anbiya 2 ✵ Al-Anbiya 4 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 3 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 3 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penjabaran dari berbagai ahli tafsir terhadap isi surat Al-Anbiya ayat 3, di antaranya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaHati mereka lalai terhadap al-Qur’an al-Karim, disibukkan dengan kebatilan-kebatilan dan syahwat-syahwat dunia; mereka tidak memahami kandungannya. Bahkan sesungguhnya orang-orang yang dzolim dari bangsa Quraisy berkumpul untuk satu rencana rahasia; yaitu menyebarluaskan sesuatu yang dapat menghalangi manusia untuk beriman kepada Muhammad sholallohu alaihi wasallam, yaitu bahwa sesungguhnya dia adalah manusia biasa seperti mereka, tidak berbeda dari mereka dalam aspek apa pun, dan bahwa sesungguhnya apa yang dibawanya, yaitu al-Qur’an adalah sihir, maka mengapa kalian datang kepadanya dan mengikutinya, padahal kalian tahu dia hanya manusia biasa seperti kalian?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram3. Mereka mendengarkannya sedang hati mereka dalam keadaan lalai darinya. Dan orang-orang yang zalim dengan kekafirannya itu merahasiakan pembicaraan rahasia yang mereka rundingkan dengan mengatakan, "Orang ini Muhammad yang mengklaim bahwa ia utusan Allah tidak lain hanyalah manusia biasa seperti kalian, ia tidak memiliki keistimewaan apa-apa dari kalian!? Apa yang ia bawa hanyalah sihir belaka, maka apakah kalian akan mengikutinya padahal kalian sendiri mengetahui bahwa ia hanyalah manusia sama seperti kalian, serta apa yang dibawanya hanyalah sihir?!"📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah3. Mereka lalai dari apa yang Nabi datangkan kepada mereka, dan mereka sangat merahasiakan permusuhan dan kedustaan mereka dengan membisikkan “Muhammad hanyalah manusia seperti kalian, tidak ada yang istimewa darinya, maka bagaimana dia dapat menjadi nabi? Dan al-Qur’an yang dia datangkan itu hanyalah sihir, lalu mengapa kalian mengikutinya padahal kalian telah mengetahui kalau itu adalah sihir?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah3. لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ hati mereka dalam keadaan lalai Hati mereka tidak menengok pada urusan yang sangat penting itu. وَأَسَرُّوا۟ النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا۟ Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka Mereka sangat merahasiakan apa yang mereka bisikkan, yaitu perkataan mereka Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kalian tidak berbeda sedikitpun dengan kalian, diia makan dan minum, mempunyai keturunan dan dapat meninggal, bagaimana dia dapat menjadi seorang Nabi? أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَmaka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya? Jika dia hanya seorang manusia seperti kalian dan yang dia bawa adalah sihir, bagaimana kalian mengikutinya?📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia2-3 Wahyu terus diturunkan namun mereka tetap saja tidak mendapatkan manfaat darinya dan tidak pula mereka mentadabburinya; tahukan kalian penyebabnya apa ? { يَلْعَبُونَ , لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ } "sedang mereka bermain-main , lagi hati mereka dalam keadaan lalai" dan barangsiapa dari kaum muslimin yang mengikut jejak mereka akan mendapatkan seperti yang didapat oleh mereka sesuai kelalaian dan keberpalingannya. Ayat ini juga memberikan isyarat bahwa diantara kunci untuk mengambil manfaat dari bacaan al-Quran adalah ketenagan jiwa dan hati dalam mendengarkannya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah3. Hati mereka lalai dan terlalu sibuk sehingga tidak mau mempelajari Al-Qur’an dan memakami maknanya. Dan orang-orang musyrik yang zalim itu merahasiakan dengan sungguh-sungguh rahasia di antara mereka dengan berkata “Apakah dia ini yaitu Muhammad maksudnya yaitu dia ini tidak lain hanyalah manusia biasa seperti yang lainnya, Dia tidak memiliki kelebihan atas kalian, Dia makan dan minum, lalu bagaimana bisa dia bisa menjadi nabi?! Apakah kalian akan mengikuti sihir, yaitu Al-Qur’an? Sedangkan kalian menyaksikan dan mengetahui bahwa Al-Qur’an itu sihir?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahHati mereka dalam keadaan lalai} lalai {Orang-orang yang zalim itu merahasiakan pembicaraan} orang-orang yang musyrik merahasiakan pembicaraan yang rahasia di antara mereka {“Bukankah orang ini tidak lain hanya seorang manusia seperti kalian. Apakah kalian mengikuti} mengikuti {sihir itu} Al-Qur’an sesuai anggapan orang-orang kafir {padahal kalian menyaksikannya"} mengetahui bahwa itu adalah sihir📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H3. “Lagi hati mereka dalam keadaan lalai,” maksudnya hati mereka lalai, berpaling, dan terbuai dengan orientasi-orientasi keduniaan. Fisik-fisik mereka hanya bermain-main. Mereka larut dengan pemenuhan syahwat dan praktik kebatilan, serta perkataan-perkataan yang picisan. Padahal, seyogyanya mereka tidak bersifat demikian; misalnya hati mereka menyambut perintah dan larangan Allah, mendengarkanNYa dengan cara yang menjadikannya memahami maksudNYa. Anggota-anggota tubuhnya bergerak untuk menjalankan ibadah yang menjadi tujuan penciptaan diri mereka. Dan sepatutnya pula, mereka menempatkan Hari KIamat, perhitungan amalan dan pembalasannya di benak-benak mereka. Dengan itulah nanti, urusan merekka menjadi sempurna, kondisi mereka semakin lurus dan amalan mereka menjadi bersih. Tentang makna Firman Allah “telah dekat kepada manusia hari perhitungan segala amalan mereka,” terdapat dua pendapat Pendapat pertama Umat ini Umat Islam merupakan umat yang paling terakhir. RasulNYa pun rasul yang terakhr. Hari Kiamat akan terjadi pada umat beliau. Karena itu sungguh Hari Kiamat telah dekat dengan mereka dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Berdasarkan sabda beliau "aku diutus dan kiamat itu haya seperti ini jaraknya" Beliau menyandingkan jari telunjuknya dengan jari yang berada di sampingnya jari tengah. Pendapat kedua Yang dimaksud dengan dekatnya Hari HIsab perhitungan amalan adalah kematian. Bahwa orang yang meninggal, maka Kiamat sudah terjadi baginnya, dan dia memasuki kampung pembalasan atas amalan-amalannya. Ayat ini merupakan ungkapan keheranan terhadap orang yang terbuai dan berpaling, dia tidak tahu, kapan kematian mengagetkannya, pagi atau siang. Demikian ini kondisi orang-orang secara keseluruhan, kecuali orang-orang yang terlimpahi perhatian ilahi, maka dia mempersiapkan diri untuk kematian dan tahapan hidup selanjutnya. Selanjutnya, Allah menceritakan tentang topic yang dibahas oleh kaum kkafir dan orang-orang yang zhalim secara sembunyi-sembunyi dalam rangka menentang dan melawan kebenaran dengan kebatiilan. Mereka itu menjalin kesepakatan di antara mereka untuk melontarkan komentar tentang rasul, “SEsungguhnya dia adalah manusia biasa layaknya kalian. Maka, apakah yang menyebabkannya lebih utama dan lebih istimewa dari pada kalian? Seandainya ada salah seorang diantarakalian mengklaim seperti pemgakuannya, niscaya ungkapannya adalah sejenis dengan ungkapan Raslullah. Namun, dia melakukan hal itu lantaran ingin lebih tinggi dari kalian dan memjadi pimpinan atas kalian. Oleh karenanya, janganlah kalian menaatinya dan jangan pula mempercayainya. Ia adalah tukang sihir. Dan Al-Quran yang dia bawa merupakan sihir juga. Larilah darinya, serta jauhkan orang-orang darinya.” Dan katakanlah, “Maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya.” Beginilah yang mereka ucapkan, padahal mereka mengetahui bahwa dia benar-benar adalah utusan Allah, berdasarkan apa yang mereka saksikan, berupa tanda-tanda kekuasaan yang mencengangkan yang tidak disaksikan oleh orang selain mereka. Tetapi, perkara yang menyeret mereka melakukan penolakan, yaitu suratan takdir kebinasaan pada mereka, kezhaliman, dan sifat penentangan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 3 Padahal keadaan mereka seharusnya tidak seperti itu. Seharusnya hati mereka menerima perintah Allah dan telinga mereka mendengarkan dengan pendengaran yang meresap sampai ke hati, dan anggota badan mereka diarahkan untuk beribadah, di mana untuk itulah mereka diciptakan, serta memberikan perhatian terhadap hari kiamat, hisab dan pembalasan sehingga urusan mereka menjadi baik dan keadaan mereka lurus serta bersih amalnya. Sebagai bentuk pembangkangan dan sikap menolak yang hak dengan yang batil. Mereka mengadakan pembicaraan rahasia dan bersepakat untuk berkata tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perkataan yang memojokkan, menyebutkan bahwa Beliau adalah manusia seperti halnya yang lain dan bertujuan untuk dilebihkan oleh manusia sehingga tidak perlu ditaati dan dibenarkan, dia adalah seorang pesihir dan bahwa apa yang dibawanya adalah sihir. Oleh karena itu, jauhilah dia dan buatlah orang-orang menjauh. Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran. Bahwa hal itu adalah sihir. Sebenarnya mereka mengetahui bahwa Beliau adalah utusan Allah dengan sebenarnya berdasarkan ayat-ayat yang mereka saksikan yang tidak disaksikan oleh yang lain. Akan tetapi kecelakaan, kezaliman dan pembangkanganlah yang membuat mereka berkata dan bersikap seperti dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 3Hati mereka dalam keadaan lalai dari Al-Qur'an, sibuk dengan kehi-dupan dunia yang tak bermakna. Mereka tidak memikirkan pesan Al-Qur'an. Dan orang-orang yang zalim di antara pemuka quraisy itu merahasiakan pembicaraan mereka, yang menggambarkan penolakan mereka beriman kepada nabi Muhammad, 'orang ini Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir Muhammad itu, ayat-ayat Al-Qur'an, padahal kamu menyaksikan bahwa yang diucapkannya itu benar-benar sihir'' 4. Dia, nabi Muhammad, berkata kepada orang-orang kafir, bahwa Allah mengetahui pembicaraan yang mereka rahasiakan. 'tuhanku mengetahui secara detail semua perkataan para malaikat di langit dan mengetahui pula semua pembicaraan manusia di bumi, meskipun me-reka merahasiakannya; dan dia maha mendengar semua pembicaraan makhluk-Nya, maha mengetahui semua peristiwa yang sudah, sedang, dan akan terjadi di jagat raya!'.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penjelasan dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 3 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Dukung perjuangan kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Sering Dicari Terdapat ratusan konten yang sering dicari, seperti surat/ayat Ibrahim 7, Al-Baqarah 177, Ar-Rum 21, An-Nisa 36, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Yasin 82. Ada juga Ar-Rahman 13, Fatir 37, Ayat 15 Lima Belas, Al-Isra, Al-Buruj, Al-Qashash 77. Ibrahim 7Al-Baqarah 177Ar-Rum 21An-Nisa 36Innallaha Ma’ash ShabiriinYasin 82Ar-Rahman 13Fatir 37Ayat 15 Lima BelasAl-IsraAl-BurujAl-Qashash 77 Pencarian arti surat yasin ayat 9 dan manfaatnya, qs ad dhuha ayat 3, al baqoroh 83, surat al-ikhlas ayat 1, surat al isra ayat 9-12 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah

surat al anbiya ayat 30 latin dan artinya